Adiknya Bernstein naksir padanya. Dia selalu membuat alasan untuk mampir ke rumahnya, terutama pada akhir malam, ketika dia tahu Amber akan berada di piyama dia bersiap untuk tidur. Dia melihat bahwa dia selalu memakai kemeja satin di tempat tidur, dan dengan jimat satin rahasia. Dia tahu di situlah banyak daya tariknya kepada amber datang dari. Setelah menghabiskan berbulan-bulan di sana dan mengurus Amber, dia bosan dia selalu menertawakannya dan menjadi hina. Ketika gairahnya berubah menjadi obsesi, ia memutuskan untuk membuat hal-hal yang lebih baik. Suatu hari, saat dia tahu kalau adiknya sedang bersama pacarnya malam ini dan Amber sedang bekerja, dia memutuskan bahwa waktunya tepat untuk membuat rencana untuk Amber menganggapnya serius. Dia mengambil tali dan rekaman dari garasi dan pergi ke apartemen gadis-gadis'. Dia mengambil kunci dari mana mereka menyembunyikannya di pot bunga, dan pergi ke kamar Bernstein. Rencananya. Untuk bersembunyi di lemari Amber, menunggu sampai dia pergi tidur, dan kemudian mengikat mereka semua dengan tali. Rencananya berjalan sesuai rencana. Amber pulang, mandi, memakai pakaian satin, lalu tidur. Dia mendekati tempat tidurnya dan mempersiapkan tali. Dia tahu itu akan menjadi besar! Dia meraih dan memegang erat-erat sementara meremas pergelangan tangannya. Ketika dia tiba, dia panik dan mulai berteriak dan panik. Itu bukan bagian dari rencananya! Dia berteriak padanya, " apa sexy bokeb yang kau lakukan, brengsek?!""Dia dengan cepat membalikkan tubuhnya, menusukkan spons ke mulutnya dan meremasnya dengan baik . Dia menendang dan mengerang dan mencoba merangkak pergi, tapi dia meraih pergelangan kakinya dan menariknya kembali ke tempat tidur. Dia berputar dan berputar dan ia berjuang untuk memeluknya. Dia mengikat pergelangan kakinya dan menariknya ke babi. Dia mengayun dan menariknya ke dinding belakang dan menahannya di samping tempat tidur.